Senin, 22 Februari 2016

Puisi Pertama dan Terakhir Untukmu

Ini puisi pertama dan terakhir yang ku tulis untukmu
Puisi tentang kau dan aku
Puisi tentang cerita yang pernah kita torehkan bersama
Puisi tentang kenanganan yang pernah kita jalani
Tentang canda, tentang kesedihan, tentang pilu dan tentang harapan yang pernah kita ukir kala itu
Kita mengayuh kisah yang sendu saat itu
Terbalutkan senyum dan tangis
Ditemani cahaya sang fajar dan senja yang pernah kita sapa bersama

Memang aku yang tak pernah lagi menorehkan tinta untuk sebuah syair
Yang tak pernah lagi mencurahkan kalutnya suasana hati
Dalam selembar kertas kosong

Terima kasih sayang... 
Kau yang pernah simpatik padaku
Kau yang pernah manis dan manja padaku
Kau yang pernah berikan pelukan hangat padaku
Kau yang pernah kecup keningku dan ucap tidur yang lelap

Maaf beribu maaf sayangku... 
Aku yang pernah menggoreskan luka di hatimu
Aku yang pernah tak acuhkan besarnya perhatianmu
Aku yang pernah tak hiraukan lamanya penantianmu

Cerita indah maupun kelam yang pernah kita lalui tak kan pernah terlupa
Ini janji ku sayangku
Kenangan bahagia maupun sedih yang pernah kita jalani tak kan pernah lekang oleh waktu
Ini sumpahku sayangku

Terimah kasih ntong...
Kau yang pernah mengajarkanku banyak hal tentang cinta
Kau yang pernah baik dan sabar padaku
Dan kau yang pernah teteskan air mata untukku

Berbahagialah dengan duniamu sekarang cintaku
Sampai jumpa di kehidupan yang selanjutnya ntong sayangku

Rabu, 11 Januari 2012

Harapan

Saat membuka mata ini terasa begitu berbeda
Angin terasa begitu dingin menusuk rusuk
Cahaya bagitu redup untuk menerangi sebuah jiwa

Cerita yang dahulu tertuang lenyap begitu saja
Tergulung oleh kepedihan yang menyambar
Bagai secercah kilat di tengah hujan
Tanpa bisa diterka dan tanpa bisa terhindar
Seperti badai yang menggelegar di samudera
Memporak-porandakan sebuah harapan kebahagian

Hidup memang sebuah misteri, tanpa kita bisa menduga
Dan tak satu pun setan tahu , tapi inilah hidup yang begitu harmoni
Ada bahagia, kepedihan, suka dan duka
Terbalut oleh tawa bahkan tetesan air mata

Esok adalah hari lain
Hari dimana setiap lembar kehidupan baru terbuka
Dan tinta siap untuk ditorehkan kembali
Kisah-kisah yang akan terkenang menjadi sejarah
Dan sebuah harapan kehidupan di masa depan



Kamis, 29 Desember 2011

Hidup [5 Januari 1962]

Terasa pendeknya hidup
Tapi terasa panjangnya karena derita
Maut tempat perhentian terakhir
Nikmat datangnya dan selalu diberi salam

Untitled [Minggu, 17 Desember 1961]

Pada suatu saat dimana kita berhenti
Memandang ke belakang
Dan memberi salam
(Mesra tapi sayu)

Masa lampau adalah seperti mimpi
Terlupa dan berat menarik ke belakang
terkadang kecewa
Yang hilang, semua hilang
Seperti usus yang lenyap kelemasan
Dan kecewa seperti Asuvius yang patah hati
Kemasakan, dan juga kenaifan
Keberanian dan pengkhianatan
Apakah kita bisa bebicara tentang nilai-nilai ?
Sebelum dewasa

Masyarakat Borjuis [Minggu, 12 Juni 1960]

Ada suatu yang patut ditangisi
Aku kira kau pun tahu,
Masyarakatmu, masyarakat borjuis
Tiada kebenaran disana
Dan kalian selalu menghindarinya

Aku selalu serukan (dalam hati tentu)
"Wahai kaum proletas sedunia"
Berdoalah untuk masyarakat borjuis

Ada golongan yang tercampak dari kebebasan
Dan berdiri atas nilai kepaslsuan
Aku kira, tiada bahagia disana
Sebab tiada kasih, kebenaran dan keindahan
dalam kepalsuan
Aku akan selalu berdoa baginya
(aku sendiri tak percaya pada doa, maaf)

Aku kira anda tiada kenal kasih
(Nafsu tentu ada)
Apakah bernilai dengan uang
Dan padamu, kawan
Semua adalah uang, perhitungan saldo
Tiada yang indah dalam kepalsuan
(Engkau tentu yakin ?)
Di sinilah a moral ditutupi oleh a moral
Di sinilah tabir-tabir yang terlihat
Dan seringkali aku bersepeda sore-sore
Bertemu dengan gadismu (borjuis pula)
Aku begitu sedih dan kasih
Ya, Tuhan (Aku tak percaya Tuhan)
berilah mereka kebenaran
Aku tahu
Gadis cantik di mobil, bergaun abu-abu
Tapi bagiku tiada apa